Transparan, KOTA BEKASI – Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kranji melakukan sosialisasi dan skrining antirokok di kalangan pelajar tingkat MTs/SMP dan MA/SMA di wilayah Kelurahan Kranji. Kegiatan tersebut dilakukan untuk meminimalisir perokok aktif di usia remaja.
Kepala Puskesmas Maryanto, S.KM mengatakan, kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para siswa mengenai bahaya rokok serta pola perilaku hidup sehat tanpa rokok.
“Kami mengunjungi 3 sekolah tingkat SMP serta SMA di wilayah Kelurahan Kranji dan melakukan skrining pada 150 siswa dengan mengisi kuisioner untuk mengetahui perilaku siswa mengenai rokok,” kata Maryanto
Menurutnya, setelah dilakukan skrining perilaku merokok hasil yang didapatkan 85% siswa laki-laki MTs/SMP dan MA/SMA di lingkungan Kelurahan Kranji sudah pernah merokok dan sebagian besar siswa belum memahami bahaya merokok. Para siswa tersebut disarankan untuk dapat mengikuti konseling Upaya Berhenti Merokok (UBM).
“Bagi perokok aktif di kalangan siswa, kami menyarankan untuk melakukan konseling di Puskesmas Kranji yang dilaksanakan setiap hari Kamis, dengan harapan para siswa dapat berhenti merokok dan mulai hidup sehat tanpa rokok,” cetusnya.
Selain itu, Maryanto juga menuturkan pihaknya turut melakukan kerja sama dengan lintas sektor baik di Dinas Pendidikan, Kecamatan maupun Sekolah, agar kegiatan UBM ini dapat digelar di semua sekolah di wilayah Kecamatan Bekasi Barat.
“Kami berharap ke depannya agar kegiatan ini dapat dilakukan di semua sektor baik sekolah maupun kantor pemerintahan, dan nantinya semua sektor dapat menerapkan sekolah bebas asap rokok,” pungkasnya
Maryanto, S.KM selaku Kepala UPTD Puskesmas Kranji berharap siswa di lingkungan Kelurahan Kranji dan masyarakat pada umumnya dapat memanfaatkan Poli Upaya Berhenti Merokok di Puskesmas Kranji.
Berikut layanan UBM di Puskesmas Kranji memberikan berbagai bentuk pelayanan, seperti:
1. Konsultasi bahaya merokok.
2. Pemeriksaan dengan Smokerlyzer, alat untuk mengukur dampak asap pada perokok.
3. Konseling upaya berhenti merokok.
4. Edukasi konseling.
5. Terapi.
6. Rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut.
Adapun tujuan Skrining Upaya Berhenti Merokok di sekolah sebagai berikut:
1. Mendapatkan data awal perilaku merokok di lingkungan sekolah.
2. Sebagai langkah awal untuk usaha berhenti merokok.
3. Menyadarkan pelajar tentang bahaya merokok.
4. Mengurangi jumlah perokok pada pelajar.