Transparan, BOGOR – Nyalakan Api Unggun, Rayakan Hari Ulang Tahun ke 14 Keluarga Besar Simorangkir Bekasi Utara, Bekasi di Villa D Ayuna Jl Lodaya Gunung Geulis Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor Jumat 27 Junu 2025 dimulai pukul 19.00 Malam berjalan lancar dan Hikmad dengan diikuti seluruh anggota baik anak anak.
Perjalanan Punguan Simorangkir adalah kisah tentang persatuan dan kebersamaan marga Simorangkir boru dan bere, yang merupakan bagian dari kelompok marga Batak Toba, khususnya dari daerah Tapanuli Utara.
“Punguan ini menjadi wadah bagi keturunan Raja Simorangkir boru dan bere yang ada diwilayah Wisma Asri sekitarnya pada awalnya, untuk mempererat tali persaudaraan, melestarikan budaya, dan membangun solidaritas sosial,” ujar Hoddo Simorangkir orang pertama penggagas atau pendiri Punguan bersama Hotbiner Simorangkir dalam pembacaan kisah balik punguan Simorangkir disaksikan anggota dan api unggun yang terus memancarkan panas dan cahaya dalam kegelapan acara.
Berikut adalah beberapa poin penting mengenai perjalanan Punguan Simorangkir Bekasi Utara kini dan yang akan datang.
Awalnya punguan Marga Simorangkir boru bere wisma asri sekitarnya seiring waktu hingga 2025 sudah 31 Kepala Keluarga dan merupakan bagian dari kelompok marga Batak Toba.
Tujuan Punguan Simorangkir dibentuk sebagai wadah untuk mempererat tali persaudaraan antar sesama keturunan Simorangkir boru bere diwilayah Bekasi Utara sekitarnya, melestarikan budaya Batak, dan membangun solidaritas sosial, seperti jika ada orang meninggal, yang sakit, dan acara adat pesta pernikahan anak dan boru, jelas Hoddo.
Setelah punguan dibentu dari awalnya dirumah Hotbiner boru Situmorang awalnya, dihadiri Hoddo Simorangkir sebagai Ketua, Safril Simorangkir Sekretaris dan St Saut TP Manullang boru Simorangkir jadi bendahara dan anggota W Marpaung dan B Simorangkir boru Nadapdap.
Punguan Simorangkir secara rutin mengadakan berbagai kegiatan, seperti pertemuan keluarga(Arisan bulanan), perayaan hari besar, bakti sosial, dan kegiatan lainnya yang bertujuan untuk mempererat hubungan antar anggota Punguan Siraja Simarangkir.
Dilanjutkan Hoddo Simorangkir menjelaskan akan peran sosial punguan, bahwa Punguan Simorangkir juga aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, seperti memberikan bantuan kepada anggota berupa kunjungan sakit dan lainnya.
Punguan Simorangkir menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Batak, seperti filosofi “Manat Mardongan Tubu” yang menekankan pentingnya saling menghormati antar saudara semarga dan marhula boru, dan ini terus berjalan sesuai anggaran dasar dan rumah tangga punguan yang sudah disepakati bersama dan itu siapapun tidak dapat dianulir.
Punguan Simorangkir terus berkembang dan memiliki anggota di berbagai Desa dan Kelurahan dan dinamakanlah hingga hari ini Punguan Siraja Simorangkir Boru Bere Bekasi Utara sekitarnya yang sudah 31 Kepala Keluarga.
Secara keseluruhan, perjalanan Punguan Simorangkir adalah perjalanan panjang 14 Tahun, yang sarat dengan nilai-nilai kekeluargaan, kebersamaan, dan kepedulian sosial, yang terus diwariskan dari generasi ke generasi.
Rangkaian acara terus berlanjut seiring jarum jam sudah menunjukkan pukul 22.00 malam menambah suasana sekeliling Villa hangat bersama Api Unggun serta pergerakan semuanya dalam iven peniupan lilin hingga pemotongan kue Hut 14 Tahun Punguan Siraja Simarangkir Boru Bere menambah suasana semakin bersuka cita.