Scroll untuk baca artikel!!
Example 325x300
Cek Katalog!!
Cek Katalog!!
Daerah

Evaluasi IKT Kota Bekasi, Kesbangpol Undang Pimpinan Organisasi Keagamaan dan Camat

×

Evaluasi IKT Kota Bekasi, Kesbangpol Undang Pimpinan Organisasi Keagamaan dan Camat

Sebarkan artikel ini

Transparan, KOTA BELASI – Badan Kesbangpol Kota Bekasi undang FKUB, PGIS, MUI dan Pengurus organisasi keagamaan, Camat dan OPD gelar Evaluasi Indeks Kota Toleran (IKT) 2024, yang merupakan hasil pengukuran yang dilakukan SETARA Institute untuk mempromosikan praktik-praktik toleransi kota-kota di Indonesia yang baik. Kota Bekasi mengalami penurunan dari nomor 2 menjadi nomor 7 se Indonesia. 

Indeks Kota Toleran adalah studi pengukuran kinerja kota, meliputi pemerintah kota Bekasi dan elemen masyarakat dalam mengelola keberagaman, toleransi dan inklusi sosial. Pengukuran IKT mengombinasikan paradigma hak konstitusional warga negara sesuai jaminan konstitusi, hak asasi manusia sesuai standar hukum HAM internasional dan tata kelola pemerintahan yang inklusif.

Example 300x600

Melalui Evaluasi IKT, Nesan dalam sambutannya yang panjang lebar berharap dapat mendorong setiap stockholder para pemangku tanggung jawab di organisasi keagamaan untuk membangun perencanaan pembangunan yang inklusif, membangun kebijakan yang promotif, mengalokasi anggaran bagi pemajuan toleransi dan inklusi, mencegah peristiwa intoleransi dan memperkuat kolaborasi dalam mengelola keberagaman, toleransi, wawasan kebangsaan dan inklusi sosial, paparnya.

” Peran serta kita semuanya, para pemangku jabatan di organisasi keagamaan, Camat, Kelurahan, tingkat RW dan RT, juga Pemerintah, menjaga bersama diwilayah masing masing jangan sampai terjadi lagi yang dapat menghambat Kota kita meraih yang terbaik setara Institute tahun 2025,” ujar Nesan tegas.

Dengan turunnya Indeks Kota Toleran Kota Bekasi dikarenakan adanya masalah yang hingga viral di media sosial serta adanya laporan laporan orang yang tidak bertanggung jawab dimedia sosial yang seharusnya melaporkan kepada kita sebagai pemerintah. Yang mengetahui akan hal ini terjadi diwilayah adalah Camat, Lurah dan RW dan RT juga masyarakatnya.

Hal senada dikatakan Abdul Manan Ketua FKUB Kota Bekasi, hatiku hancur ketika diumumkannya Kota Bekasi pada urutan ke 7 hasil Penilaian SETARA Institute tahun 2024. Kita tetap bersyukur masih ada dalam urutan penilaian SETARA Institute dengan nomor 7 dan penurunan itu kita sadari adanya yang masalah kategori Intoleran yang hingga viral di Media Sosial.

” Dari salah satu rombongan Walikota dan jajaran, Saya(Ketua FKUB) tetap memberikan sambutan ucapan terimahkasih kepada penilai SETARA Institute IKT Tahun 2024 walaupun dalam hati hancur,” ujar Abdul Manan menjelaskan kisahnya dalam rombongan .

Menurutnya, sebelum masuknya keranah penilaian, dirinya bersama stockholder dan Ketua PGIS juga Pemerintah sudah menyelesaikan dan sudah mengambil solusi, namun hal itu bukan membuat pada Penilaian SETARA Institute IKT membuat nilai baik justru menurunkan nilai jauh diharapkan dikarenakan kasusnya sudah viral kemana mana.

Dalam catatan kami, jelas Abdul Manan, ada beberapa kasus tahun 2024 yang membuat Kota Bekasi jauh turun menjadi nomor urut ke tujuh, dan hal ini telah kami laporkan kepada Walikota agar kedepannya setiap wilayah dapat menjaga Keberagaman, Toleransi dan pentingnya sosialisasi nilai nilai kebangsaan.

Ketua Umum PGIS Kota Bekasi Pdt Saud Sigalingging mengatakan, bersyukur dan berterimahkasih masih dapat pada angka penilaian SETARA Institute IKT 2024 pada urutan ke Tujuh, bagaimana tidak ada dalam urutan. Hal ini tidak bisa kita pungkiri Kota Bekasi yang penduduknya pada jutaan dengan rukun warga yang berbeda beda suku ras dan agama sementara sebagai contoh Singkawang yang ada adalah hanya suku jawa,

Mari kita mengoreksi dan evaluasi seperti hal yang dilaporkan oleh Ketua FKUB Abdul Manan, atas masalah masalah yang sudah terjadi menjadi pembelajaran bagi kita warga kota Bekasi. Kami sebagai warga gereja, akan mensosialisasikan juga mengedukasi jemaat agar paham atas nilai keberagaman, nilai Toleransi antar umat beragama, ungkap Pendeta Saud Sigalingging memberikan pendapat.

Dilanjutkan Ketua PGIS mengatakan, bahwa hingga pada tanggal 05 Juni 2025 yang lalu, bersama Aras Gereja Kota Bekasi dengan inisiasi PGIS bersama Menteri Kehutanan, memperiagati Hari Lingkungan Hidup Aras Gereja gelar penanaman Ratusan pohon bersama Kecamatan Bekasi Selatan, Bekasi Timur, Pondok Gede dan Kecamatan Bekasi utara.

Kami menyalurkan setiap wilayah seperti Pohon Sengon, Pohon Mahoni, Pohon Sirzak, Pohon Jambu Klutuk Merah. Hal ini untuk menjaga dan melestarikan lingkungan Hidup diwilayah Kota Bekasi.

Loading

Example 120x600
Example 325x300