Transparan , SIANTAR – Ephorus HKI Firman Sibarani serukan Stop judi Online, rumah tangga akan hancur dan resiko gangguan kejiwaan. Hal ini Praktik judi Online di Indonesia menyasar beragam kalangan. Berbagai kisah tragis mencuat, memperlihatkan dampak buruk yang dihadapi oleh para pelakunya.
Mulai harta yang lenyap hingga kehidupan keluarga yang hancur. Candu judi Online atau judol ini tak mengenal usia, latar belakang, atau status sosial.
Ketergantungan terhadap judi Online menjadi ancaman nyata yang merusak sosial, finansial, dan mental mereka yang terlibat, papar Firman Sibarani Ephorus HKI dikutip dari YouTube HKI Selasa (22/07/2025)
Ephorus berkisah tentang jemaat WM, pria 30 tahun, terjebak dalam lingkaran kecanduan judi Online selama empat tahun. Dari awalnya iseng mencoba, kemenangan pertama yang ia raih justru menjadi awal kehancuran hidupnya.
Saya tanya, kenapa pulang kampung warga HKI itu? Karena mereka tumpur. Kenapa mereka tumpur, saya bilang. Karena mereka judi online,
“Yakin bahwa judi itu adalah candu. Untuk berhenti tidak sesederhana orang bayangkan. Kegilaan-kegilaan terjadi berulang, logika seperti hilang,” kata Ephorus.
Cerita WM mengisahkan bagaimana uang Rp 300 juta yang dikumpulkan selama empat tahun melayang begitu saja. Gaji terkadang habis begitu saja, Dia pun terjebak utang.
“Ya namanya orang sudah mabuk judi, kita terjebak dalam asumsi atau keyakinan hawa nafsu kita sendiri. Padahal semuanya palsu, pada akhirnya tetap saja uang kita disedot bandar,” tutur Ephorus HKI tegas.
Menang besar atau kalah besar menjadi cerita hari-harinya, karena tiada hari tanpa judol. Lingkar pertemanan yang juga memiliki kebiasaan yang sama, semakin membuat WM jatuh lebih dalam ke dalam candu judol.
Kegagalan mengendalikan nafsu untuk terus menang memaksa WM menggunakan uang pinjaman dimana mana seraya sudah dipersiapkan oleh jejaring mereka.
Candu ini tidak hanya mengikis kondisi finansial, tetapi juga kesehatan mental. “Dia sampai mengalami stres karena kecanduan judi online, sudah pinjam sana pinjam sini, gali lubang tutup lubang sampai akhirnya kehilangan segalanya,” ujar Ephorus.
Ephorus HKI Firman Sibarani mengingatkan bahwa apa yang terjadi pada jemaat tersebut bisa terjadi kepada siapa saja. Perangkap judi Online benar-benar bisa membahayakan.
“Kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat dan Jemaat HKI dimanapun berada tentang bahaya kecanduan judol,”
Saudara-saudara. Jadi sekarang siapa yang judi online? Stop! siapa yang menjadi ikut Administrasi ataupun di dalam judol lain dari warga HKI stop! saudara-saudara supaya kau tidak menjadi orang terasing di negeri ini
Dan saat ini saya serukan ini kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (RI), kepada Pemerintah Republik indoIndonesia, jangan ada penjajah-penjajah lain yang merusak membuat orang Indonesia yang menjadi terasing karena judi online.
Serukan Ephorus HKI Firman Sibarani, kita punya TNI yang kuat, kita punya Polisi yang hebat, yang bisa menuntaskan jangan masuk penjajah judi online kenegeri ini, Haleluya, ini pembebasan bagi kita sekalian.