Transparan, KOTA BEKASI – Ibadah rutin Kaum Perempuan dan Anak KPA PGIS Kota Bekasi digelar di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Komplek Bekasi Grand Centre, Jl. Cut Mutia Blok F 3 dan 4, RT.001/RW.011, Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat 17113 Kamis(19/09/2024)
Pdt. Johan Kristantara, MTh, pendeta GKJ Bekasi Timur dalam khotbahnya dari 1 Samuel 2; 2 – 10, tentang Hana yang dipilih Tuhan, dia tetap setia walau di buly oleh madunya Penina karena tidak memiliki anak.
Karena kesetiaannya, doanya didengar Tuhan, akhirnya Hana dikaruniakan seorang putra yang diberikan namanya Samuel.
Sesuai dengan Thema “Dilahirkan untuk Melayani,” kita diminta untuk meneladani Hana yang tetap setia melayani apapun juga tantangannya.
Sementara Ketua PGIS Kota Bekasi Pdt Saud Sigalingging menyampaikan apresiasinya kepada kaum perempuan dan anak PGIS, menghargai peranan kaum perempuan, sebagai istri, sebagai ibu dan ada yang bekerja di instansi pemerintah maupun swasta tetapi masih tetap bisa meluangkan waktu untuk kebersamaan yang nyata pada saat ini, sehingga terselenggaranya acara kebaktian rutin ini dengan sangat baik, lancar, itu semua atas kasih penyertaan Tuhan.
Hendaknya kegiatan rutin ini janganĀ hanya bersifat seremonial, tetapi ini betul-betul merupakan respon iman kita selaku umat kristiani atas kasih karunia Tuhan terhadap kehidupan kita.
Pendeta Saud juga menyatakan, khotbah pendeta yang sudah kita dengar menunjukkan betapa Tuhan mengasihi kita, mengutus anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia untuk menebus dosa umat manusia yang percaya kepadaNya.
Tema acara Kaum Perempuan dan Anak KPA PGIS Kota Bekasi hari ini memiliki makna yang dalam, dimana kita boleh menerapkan konsep Hukum Kasih yang diinginkan yaitu kasih persaudaraan, dimana kasih persaudaraan itu akan tercermin disegenap aktifitas keberadaan kita, dalam pergaulan kita, baik terhadap sesama kaum Nasrani juga terhadap orang-orang yang tidak seiman.
Tuhan sudah percayakan kepada kita semua untuk melaksanakan kasih persaudaraan itu dalam kehidupan kita, bukan hanya dalam bergereja, masyarakat dan dalam keluarga, tetapi peran perempuan Kristen juga sangat dibutuhkan untuk tetap menjadi bagian dari pembangunan bangsa dan negara.
Oleh karena itu kata Pendeta Saud Sigalingging yang juga Pendeta di GKPA, sebagai perempuan Kristen agar kuat dan mampu dapat meningkatkan potensi diri sehingga bisa menjadi perempuan sebagai agen perubahan, yang menjadi suri tauladan bagi perempuan yang lainnya.
Allah telah memakai kaum perempuan masa kini untuk berbuat dan bertindak demi keselamatan dan kesejahteraan bagi banyak orang, karena itu melalui momentum acara kebaktian rutin ini, mengajak kita semua secara khusus kaum perempuan hendaknya memiliki rasa empati dan selalu memberkati setiap orang dengan tutur kata dan perbuatan serta selalu menjalin persahabatan yang tulus dengan tidak membeda-bedakan suku, agama, ras dan golongan, sehingga tercipta kehidupan yang rukun damai dan harmonis, sehingga Perempuan seperti Hana di PGIS sungguh-sungguh dapat kita rasakan dan nikmati dalam kehidupan kita seluruh umat manusia.
Hadir dalam acara, Jajaran pengurus PGIS, panitia lomba Story Telling Boas III tahun 2024, juga jemaat GKJ.