Transparan, JAKARTA – Pendeta dan Calon Pendeta (C.Pdt) Huria Kristen Indonesia (HKI) dari Daerah VII dan XII hadir memenuhi undangan pertemuan yang diselenggarakan oleh Pucuk Pimpinan HKI. Pertemuan ini berlangsung di Gereja HKI Pondok Gede, Jakarta, mulai pukul 14.00 hingga 17.00 WIB, Kamis (24/04/2025)
Pertemuan ini dipimpin langsung oleh Pdt Forman Sibarani Ephorus HKI dan dihadiri oleh sejumlah narasumber, yaitu Pdt. M. Lumban Gaol (Praeses Daerah VII), Pdt. Happy Pakpahan (Praeses Daerah XII), serta Pdt. Meri Hutapea. Turut hadir 25 orang Pendeta dan Calon Pendeta yang sedang menjalani penempatan di kedua daerah tersebut, serta Pimpinan Jemaat dan Majelis HKI Pondok Gede Jakarta II.
Dalam kesempatan ini, Ephorus menyampaikan perkembangan beberapa program prioritas yang sedang dijalankan oleh HKI, antara lain:
Pembangunan HKI Center di Lobu Siregar, Humbang Hasundutan
Sertifikat tanah untuk pembangunan HKI Center telah selesai. Berdasarkan hasil rapat bersama para Praeses dan Majelis Pusat dari wilayah Tapanuli Raya pada Selasa, 22 April 2025, disepakati pembentukan Panitia Pembangunan HKI Center. Pucuk Pimpinan telah mengirimkan surat ke masing-masing daerah untuk merekomendasikan nama-nama yang akan tergabung dalam panitia tersebut, dan telah diteruskan kepada seluruh Pendeta Resort.
Penggalangan Dana (Fundraising)
Untuk memenuhi anggaran pembelian lahan dan pengurusan sertifikat tanah Retreat Center HKI di Lobu Siregar yang diperkirakan mencapai Rp2,5 miliar, direncanakan akan diadakan Malam Dana pada tahun 2025 di Jakarta. Pucuk Pimpinan sedang menjajaki pembentukan panitia yang melibatkan perwakilan dari setiap daerah.
Dana Pensiun HKI
Meskipun kas Dana Pensiun HKI masih terbatas, terdapat kabar baik bahwa United Evangelical Mission (UEM) bersedia memberikan bantuan dengan syarat HKI memiliki sistem pengelolaan Dana Pensiun yang permanen dan akuntabel. Untuk itu, akan dibentuk Tim Penyusun Sistem Pengelolaan Dana Pensiun HKI.
Program “Boras Jomputjomput”
Menindaklanjuti hasil Rapat Pendeta, HKI akan segera meluncurkan program “Boras Jomputjomput” sebagai bagian dari upaya mandiri dalam pemenuhan anggaran gereja. Peluncuran program ini akan disertai dengan penerbitan Petunjuk Pelaksanaan (Jutlak) dan Petunjuk Teknis (Juknis). Partisipasi seluruh warga jemaat sangat diharapkan demi kesuksesan program ini.
Penerbitan Buku tentang Persekusi terhadap Gereja HKI
Menyambut 100 tahun HKI, akan diterbitkan buku yang mendokumentasikan sejarah dan peristiwa persekusi (penutupan, penyegelan, dan pelarangan ibadah) terhadap gereja-gereja HKI di berbagai wilayah Indonesia. Saat ini, proses penulisan buku sedang berlangsung, dan jemaat yang pernah mengalami persekusi diimbau untuk memberikan data serta dokumentasi akurat. Beberapa gereja di wilayah Jawa dan Lampung yang terdampak antara lain HKI Gading Rejo, HKI Bandar Lampung, HKI Purwakarta, dan HKI Bandung Selatan.
Dalam sesi diskusi, para peserta memberikan berbagai masukan untuk mendukung pelaksanaan program-program tersebut. Secara umum, para peserta menekankan pentingnya semangat gotong royong di antara seluruh komponen HKI. Salah satu masukan disampaikan oleh Amang Arnold Harianja, yang mengusulkan solusi alternatif terkait pemenuhan anggaran pembelian tanah di Lobu Siregar.